Minggu, 24 Januari 2016

AKU BISA BACA


MAKALAH KUNJUNGAN INDUSTRI PLN



MAKALAH LABORATORIUM FISIKA 1

DI SUSUN OLEH:
IKE TRISNAWATI
1310253765004
DOSEN PEMBIMBING:
HERLIUS S.Pd M.Pd
STKIP MUHAMMADIYAH WILAYAH JAMBI
DI SUNGAI PENUH
T.A 2014/2015



KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT pencipta semesta alam, yang telah membimbing dan memberikan taufik serta hidayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Makalah ini. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Rasullullah Muhammad saw. yang menjadi guru dan teladan umat manusia sepanjang zaman.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mandiri pada mata kuliah ALAT UKUR FISIKA yang mengenai tentang KUNJUNGAN INDSUTRI.
Dalam penyusunan Makalah ini tidak terlepas dari kesulitan dan hambatan yang dihadapi. Berkat izin dan karunia Allah SWT disertai dengan bimbingan dari semua pihak, maka penulis dapat menyelesaikan Makalah ini. Mudah-mudahan Allah SWT membalas dengan balasan yang setimpal.
Penulis menyadari dalam penyusunan Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, untuk perbaikan pembuatan Makalah selanjutnya, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.


Hormat

                                                                                       Ike Trisnawati

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang.............................................................................................. i
BAB II PEMBAHASAN
A.    Panel Mesin.................................................................................................. 1
B.     Panel Generator............................................................................................ 1
C.    Transpormator (Trapo)................................................................................. 4
D.    Panel 20 Kv (Feeder) .................................................................................. 5
E.     Cara Mengaliri Listrik Kerumah.................................................................. 6

BAB III PENUTUP













BAB I
PENDAHULUAN
   Latar Belakang

Latar belakang diadakanya kunjungan industri ini agar mahasiswa mengenal dunia kerja. Selain itu mahasiswa dapat mengetahui lebih jauh tentang cara kerja, kedisiplinan, tata tertib kerja , mesin – mesin industri yang lebih memadai, dll.
mahasiswa juga diharapkan tidak menganggap kunjungan industri sebagi rekreasi, tapi menganggap kunjungan industri sebagai sarana belajar dengan cara mendatangi industri secara langsung, dan melihat urutan – urutan proses kerja di industri tersebut.
Kunjungan industri dipilih untuk menambah pengalaman mahasiswa tentang dunia kerja.Siswa dituntut untuk aktif menggali informasi tentang kunjungan industri untuk memperoleh pengetahuan tentang dunia industri. Kunjungan industri dilakukan untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang industri dan proses PLTD .mahasiswa harus membandingkan proses produksi di dunia kerja dengan ilmu yang diperoleh di kampus.

                    Tujuan Kunjungan Industri
Ada beberapa tujuan diadakannya kunjungan industri bagi siswa/siswi sebagai berikut:
1.      Memperluas pengatahuan mahasiswa dalam lingkungan dunia kerja.
2.      Mendorong mahasiswa agar mempunyai minat bekerja di perusahaan.
3.      Memberi informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja perusahaan.
4.      Mendorong mahasiswa agar mempunyai rasa kedisiplinan dan tanggung jawab.
5.      Melihat secara langsung proses produksi dari awal sampai akhir.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Panel Mesin
   Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk suatu kesatuan bentuk dan fungsi.Panel listrik merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik.Pintu panel adalah daun pintu yang terdiri dari beberapa keping papan kayu solid dirangkai oleh rangka/ram.
Panel  kontrol  listrik  adalah  peralatan  yang  berfungsi  untuk  mengatur  dan mengendalikan beban listrik di bengkel listrik atau industri yang mengunakan motor listrik sebagai penggeraknya.Pada umumnya pengontrolan di industri ada dua jenis yaitu jenis manual dan jenis otomatis. Pengontrolan manual adalah pengontrolan motor listrik yang dilayani dengan alat kontrol manual. Alat kontrol manual antara lain menggunakan: TPDT, Saklar pisau, Saklar ON/OFF, Pengontrolan tromol (drum controller)Pengontrolan otomatis adalah pengontrolan motor listrik yang menggunakan peralatan listrik tanpa melibatkan manual. Komponen dalam panel kontrol antara lain: Saklar magnet/Magnetic  Contactor, Pengaman motor, Time Delay relay (TDR), Tombol tekan ON (Push button on), Tombol tekan OFF(Push button off), Lampu indikator, Konduktor/Kabel, Rel omega, Rel sirip, Terminal deret legrand.

Jenis - Jenis Pemeliharaan Panel Listrik

1.      Predective Maintenance (Conditional Maintenance) Adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara mempredeksi kondisi suatu perlatan listrik. Apakah dan kapan kemungkinan peralatan listrik tersebut menuju kegagalan. Dengan mempredeksi tersebut dapt diketahui gejala  kerusakan  secara  dini. 
1

2.       Cara  ini  biasa  dipakai  adalah  monitor kondisi  secara  online  baik  dalam  peralatan  beroperasi  maupun  tidak beroperasi. Untuk ini diperlukan peralatan dan personil untuk analisa. Pemeliharaan  ini  disebut    juga  pemeliharaan  berdasarkan  kondisi (Conditional Base Maintenance).
3.      Preventive Maintenance (Time Base Maintenance) Adalah  pemeliharaan  yang  dilakukan  untuk  mencegah  terjadinya peralatan  secara  tiba-tiba  dan  untuk  memepertahankan  unjuk  kerja peralatan yang optimum sesuai umur teknis peralatannya. Kegiatan ini dilakukan  secara  berkala  dengan  berpedoman  kepada:  Instructional Manual dari pabrik, Standar-standar yang ada dan pengalaman operasi dilapangan.  Pemeliharaan  ini  disebut  juga    pemeliharaan  berdasarkan waktu (Time BaseMaintenance).
4.      Corrective Maintenance Adalah pemeliharaan yang dilakukan secara berencana pada waktu-waktu tertentu,  ketika  peralatan  listrik  mengalami  kelainan  atau  unjuk  kerja rendah  pada  saat  menjalankan  fungsinya  dengan  tujuan  untuk mengembalikan  pada  kondisi  semula  disertai  perbaikan  dan penyempurnaan  instalasi.  Pemeliharaan  ini  disebut  juga  Currative Maintenance,  yang  berupa  Trouble  Shooting  atau  penggantian part/bagian yang rusak atau kurang berfungsi yang dilaksanakan secara terencana.
5.      Breakdown Maintenance Adalah  pemeliharaan  yang  dilaksanakan  setelah  terjadi  kerusakan mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya darurat.


B.     Panel Generator
Dalam usaha untuk memparalelkan generator tentu perlu diperhatikan beberapa ketentuan yang menjadi prasyarat dalam system parallel generator . Ada 2 kondisi yang perlu diperhatikan dalam parallel generator yaitu :
2
  • Syarat syarat yang di perlukan sebelum generator di sinkron.
  • Hal hal yang perlu di perhatikan setelah sinkron agar dapat berfungsi selayaknya.
Adapun syarat syarat dasar yang diperlukan sebelum generator disinkron antara lain :
  1. Memiliki nilai tegangan yang sama , Memiliki tegangan yang sama mempunyai maksud agar pada saat close CB breaker generator mempunyai Nilai Power factor yang sama. Nilai Power factor yang selalu sama ini dinamakan beban Kvar seimbang. Hal tersebut nampak pada saat berbeban dimana besaran arus dan daya seimbang satu sama lain.
Apakah implikasinya jika tegangan antara 2 genset atau lebih mempunyai nilai tegangan yang berbeda dan diparalelkan :
  • Jika genset tersebut dalam keadaan beban kosong , maka generator yang tegangannya yang lebih rendah mempunyai Power factor leading. Pada saat leading ini kw generator akan Minus dan bisa dikatakan Reveverse Power. Asal nilai reverse powernya tidak mencapai lebih dari 5 % ( sesuai setting standar) maka tidak ada hal yang dikhawatirkan. Hanya saja jika akan terjadi arus sirkulasi antar genset yag cukup besar.Kondisi ini juga bisa dinamakan Los Of Excitation dimana dalam beberapa modul memiliki fitur proteksi ini dan di setting pada nilai 10 %
  • Dan jika genset dalam keadaan berbeban kurang lebih 50 % maka Masing masing genset akan menunjuk power factor yang berlainan .yang tegangannya lebih besar akan menunjuk lebih induktif . Sebagai contoh : Beban motor listrik mempunyai power factor 0,85 , maka diperkirakan generator yang awalnya tadi mempunyai tegangan yang lebih besar akan menunjukkan power factor 0,7 dan generator yang awalnya tegangan lebih rendah akan menunjuk 1.
3
  • Berbeda lagi jika beban bertambah sampai 80 – 100 % , maka penujukkan power factor akan berbeda yang semula PF nya 0,7 berubah menjadi 0,8 dan yang semula PF nya 1 menjadi 0,9 . Sehingga meskipun Tegangannya berbeda sebelum sinkron maka setelah sinkron tegangannya seakan akan sama , yang membedakan adalah besarnya arus excitasi yang akan merubah besarnya power factor. Dan dalam kondisi diatas dapat disimpulkan bahwa perbedaan tegangan masih diperbolehkan sampai batas tidak terjadi reverse power pada saat beban kosong dan tidak terjadi over current pada saat beban penuh.
C.    Transformator
Transformator adalah alat yang digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik (AC) dari suatunilai tertentu ke nilai yang kita inginkan.Transformator terdiri dari kumparan primer dan kumparansekunder yang diisolasi (terpisah) secara listrik dan dililitkan pada inti besi lunak.Inti besi lunak dibuat dari pelat yang berlapis-lapis untuk mengurangi daya hilang karena arus pusar (Kanginan, 2000).Gambar 1a.Bagian-Bagian Transformator Gambar 1b. Transformator Gambar 1c. Simbol Transformator 
Prinsip Kerja Transformator
Arus induksi mengalir melalui rangkaian sekunder hanya ketika saklar pada rangkaian primer ditutupatau dibuka.Beberapa saat setelah saklar ditutup atau dibuka, arus induksi tidak mengalir lagi melaluirangkaian sekunder.Setelah beberapa saat saklar ditutup atau dibuka, besar induksi magnetik telah mencapainilai tetapnya, sehingga tidak berubah lagi.Transformator bekerja.


4
hanya supaya ggl suatuarus induksi terus menerus (kontinyu) dibangkitkan pada rangkaian sekunder (tidak hanya dibangkitkanketika saklar ditutup atau dibuka), maka rangkaian sekunder dihubungkan ke suatu sumber tegangan bolak- balik (Kanginan, 2000).
Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besidan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbulGGL induksi.

D.    Panel 20 Kv (Feeder)







5
E.     Cara Mengaliri Listrik Kerumah
Ada dua teknik pemasangan kabel yang biasa diterapkan di sebuah rumah, yaitu inbow dan outbow. Keduanya sama-sama menempel di dinding rumah.Untuk teknik inbow, unit perlengkapan listrik (stopkontak, kabel dan saklar) ditanamkan ke dalam dinding sehingga terlihat menyatu dengan dinding. Sedangkan teknik outbow, unit perlengkapan listrik diletakkan pada permukaan dinding, seolah-olah menempel dan terlihat menonjol pada permukaan dinding.
Dari sudut keindahan, teknik inbow terasa pantas untuk diterapkan.Teknik ini cenderung permanen (tetap) karena untuk memasangnya perlu ditanamkan ke dalam dinding. Berbeda dengan teknik outbow yang terlihat menonjol pada permukaan dinding, terkesan sedikit “berantakan”. Namun, teknik outbow lebih mudah dan murah dalam penerapannya.
Ada beberapa hal yang mendasari perlunya memasang titik stopkontak / saklar lampu berada pada posisi menempel di dinding.Faktor keamanan dan kenyamanan adalah alasan terpenting untuk menjadikannya seperti itu. Selain tidak menghalangi / mengganggu penghuni rumah saat selama beraktivitas, letak stopkontak / saklar (biasanya) berada pada area yang memiliki tinggi sama dengan area sekitar bahu manusia. Posisi tersebut, selain memiliki kemudahan untuk di-akses, juga relatif terhindar dari gangguan (benturan / senggolan) gerakan anggota tubuh (tangan / kaki).
Kondisi posisi seperti itu akan berefek sama dengan kabel yang tersambung pada unit stopkontak / saklar. Sehingga, guna memenuhi kebutuhan pembuatan jalur kabel baru maupun penambahan / memodifikasi jalur kabel yang telah ada, teknik outbow cenderung aman diterapkan. Selain mudah untuk dikerjakan sendiri dengan biaya yang relatif lebih murah, waktu pengerjaannya pun dapat diatur sesuai kondisi dan kesempatan yang ada.
6
Disamping itu, keberadaan kabel dapat disembunyikan menggunakan protektor (pelindung) kabel sehingga hasil akhirnya terlihat lebih menyatu dengan dinding.
icon.top.parMenyambung kabel pada stopkontak
Kode Angka :
  • 1 : Kabel 3 x 2,5 mm² terhubung dengan sumber listrik.
  • 2 :  Kabel 3 X 2,5 mm² terhubung dengan jalur stopkontak baru.
  • 3 : Kabel 3 x 2,5 mm² terhubung dengan jalur stopkontak lama.
Kode Huruf :
  • A : Sambungan 3 kawat Hitam
  • B : Sambungan 3 kawat Biru
  • C : Sambungan 3 kawat Kuning
Keterangan :
Pada keterangan Kode Huruf, saya menyebutkan sambungan warna pembungkus kawat.Bukan jenis arus listrik yang mengaliri kawat tersebut.Secara default, warna kawat menjelaskan jenis arus listrik sbb. : hitam / merahpositif (L  Line), biru= netral (N  Neutral) dan kuning = arde (E  Earth). Tetapi realita di lapangan bisa berbeda penerapannya.
Unit stopkontak yang saat ini beredar umum dipasaran, dapat kita temukan dengan jumlah lubang yang berbeda-beda.Mulai dari satu hingga empat lubang yang biasa dijual pada toko-toko perlengkapan listrik.Hal yang perlu diperhatikan adalah kualitas bahan dari unit stopkontak itu sendiri.Anda dapat langsung mengenali tinggi-rendah kualitas bahan stopkontak dari harganya.
7
Kabel yang digunakan untuk menyambung unit stopkontak, lebih baik menggunakan kabel 3 x 2,5 mm² untuk rumah dengan kapasitas 900VA s/d 4400VA.
Susunan sambungan kawat antar kabel untuk menyambung stopkontak tidaklah rumit, cukup mengikuti warna pembungkus kawat tembaganya saja (biru, hitam dan kuning).Sehingga, jika hendak membuat jalur stop kontak baru di tengah jalur kabel antara sumber daya dan titik stopkontak, anda tinggal memotong di bagian tengah kabel.
Sediakan kabel baru sesuai panjang jalur yang hendak ditambahkan.Kelupaskan kulit setiap pembungkus kawat tembaga (9 kawat). Lilitkan setiap tiga kawat tembaga yang memiliki warna pembungkus sama menjadi satu, lalu bungkus setiap lilitan menggunakan pembungkus kabel / salotip (point A, B dan C pada gambar).
Memasangkan kawat tembaga pada unit stopkontak, juga tidak rumit.Ada perbedaan “jeroan” antara unit stopkontak satu lubang dengan unit stopkontak berlubang lebih dari satu. Namun, secara konsep tetap sama. Kawat kuning selalu dipasangkan pada bagian yang memiliki tanda “arde” (biasanya pada bagian tengah).Sedangkan kawat biru dan hitam di sisi kiri dan kanan kawat kuning.
Ada beberapa aturan main yang sebaiknya anda ketahui dalam hal posisi memasangkan kawat berdasarkan jenis arus listrik di stopkontak dan steker.



8

icon.top.parMenyambung kabel pada saklar lampu
Kita mengenal saklar cenderung indentik dengan perangkat yang disandingkan dengan lampu.Karena memang secara tujuan dan pemakaiannya lebih banyak berhubungan dengan lampu.Sama halnya dengan jumlah lubang pada stopkontak, satu saklar dapat dilengkapi dengan beberapa swicth on-off (nyala/mati). Switch on-off yang pernah saya temukan beredar di pasaran adalah satu hingga tiga switch pada sebuah saklar. Saklar dengan satu (tunggal) dan dua (ganda) switch on-off adalah yang paling umum beredar dan mudah ditemukan dipasaran. Secara kualitas, harga tetap merupakan parameter utamanya.
Kabel yang digunakan untuk kebutuhan penerangan, cukup dengan menggunakan kabel 2 x 1,5 mm sebagai jalur utamanya dan kabel 3 x 1,5 mm untuk membuat sambungan dengan saklar ganda.
Skema sambungan kabel Saklar Tunggal
Kode Angka :
  • 1 : Kabel 2 x 1,5 terhubung dengan sumber listrik / stopkontak.
  • 2 : Kabel 2 x 1,5 terhubung dengan saklar tunggal.
  • 3 : Kabel 2 x 1,5 penghubung dengan lampu.
  • 4 : Unit Lampu
Kode Huruf :
  • A : sambungan 2 kawat biru antara kabel no. 1 dengan no. 3.
  • B : sambungan kawat hitam kabel no. 1 dengan kawat biru no. 2.
  • C : sambungan 2 kawat hitam dari kabel  no. 2 dengan no. 3.
9
Keterangan :
Ada 3 sambungan antar kabel dari 3 potong kabel terpisah dan yang harus dirangkai untuk membuat jaringan kabel menggunakan saklar tunggal.
Sambungan A adalah sambungan arus netral dari kabel sumber listrik / stopkontak dengan kabel yang terhubung ke lampu.Pada umumnya, kawat netral pada kabel sumber listrik jarang untuk dijadikan jalur saklar diletakkan.Saklar selalu diposisikan pada jalur kawat aktif (hitam).
Sambungan B merupakan arus aktif yang dialirkan ke saklar tunggal agar pendistribusiannya dapat dikendalikan.Saklar ini hanya menghasilkan 1 keluaran arus aktif yang kemudian dihubungkan (sambungan C) dengan satu kawat aktif pada kabel yang terhubung dengan satu / beberapa unit lampu.
icon.top.parMemasang Saklar Tunggal
Pemasangan kawat tembaga pada saklar tunggal tidaklah sulit.Cukup dengan mengelupaskan kulit pembungkus pada kawat, kemudian tancapkan pada salah satu lubang disisi masing-masing pengungkit berwarna putih dan merah.Kawat biru (input arus listrik positif) ditancapkan pada lubang di samping pengungkit berwarna merah, sedangkan kawat hitam (output arus listrik positif) ditancapkan pada lubang di samping pengungkit berwarna putih.
Begitu kawat dimasukkan hingga “mentok” ke ujung lubang, pengungkit otomatis akan mengunci-nya (menjepit). Sebelum terkunci, maka kawat akan mudah terlepas. Seandainya pengungkit tidak bisa berfungsi menjepit kawat, anda dapat menarik pengungkit “sedikit” ke atas agar kembali pada posisi semula (default).

10
Jika kawat yang telah tertancap hendak dilepaskan, cukup hanya dengan menekan kedua pengungkit tersebut.
icon.top.parSkema sambungan kabel Saklar Ganda
Kode Angka :
  • 1 : Kabel 2 x 1,5 terhubung dengan sumber listrik / stopkontak.
  • 2 : Kabel 3 x 1,5 terhubung dengan saklar ganda.
  • 3 : Kabel 3 x 1,5 penghubung antara saklar dan sumber listrik dengan pecahan dua sambungan kabel.
  • 4 : Kabel 2 x 1,5 penghubung antara kabel 3 dengan lampu.
  • 5 : Kabel 2 x 1,5 penghubung antara kabel 3 dengan lampu.
  • 6 : Unit Lampu.
  • 7 : Unit Lampu.
Kode Huruf :
  • A : sambungan 2 kawat biru dari kabel no. 1 dengan no. 3.
  • B : sambungan kawat hitam kabel no. 1 dengan kawat biru kabel no. 2.
  • C : sambungan 2 kawat hitam dari kabel no. 2 dengan no. 3.
  • D : sambungan 2 kawat kuning dari kabel no. 2 dengan no. 3.
  • E : sambungan 3 kawat biru dari kabel no. 3 dengan no. 4 dan no. 5.
  • F : sambungan 2 kawat hitam dari kabel no. 3 dengan no. 4.
  • G : sambungan kawat kuning kabel no. 3 dengan kawat hitam kabel no. 5.
Keterangan :
Ada 7 sambungan antar kabel dari 5 potongan kabel terpisah dan yang harus dirangkai untuk membuat jaringan kabel menggunakan saklar ganda.
11

BAB III
PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
Kunjungan industri di PLTD koto lolo
Internet

CONTOH SILABUS FISIKA



SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah                       : SMP Negeri 1 Sungai Penuh
Mata Pelajaran            : FISIKA
Kelas                           : IX (Sembilan)
Semester                      : 2 (Dua)
StandarKompetensi    :1. Memahamikonsepkemagnetandanpenerapannyadalamkehidupansehari-hari.

KompetensiDasar
MateriPokok/Pembelajaran
KegiatanPembelajaran
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Teknik
BentukInstrumen
ContohInstrumen
1.1 menyelidikigejalakemagnetandancaramembuat magnet.
Gejalakemagnetandancaramembuat magnet.
Mengkajipustakauntukmencarikarakteristiksifatkutubmagnet ,sifatmedan magnet ,danpengertian magnet bumi.
Ø  Menunjukansifatkutub magnet.
Ø  Mendemonstrasikancaramembuat magnet dancaramenghilangkansifatkemagnetan
Ø Tesunjukkerja
Ø Tesunjukkerja
Ø Tesidentifikasi
Ø Ujipetikkerjaproduk
Ø Tunjukanbagian-bagian magnet pada magnet batang
Ø Lakukanlahcarauntukmembuatmagnet jikadisediakanbesilunakdan magnet batang


4 x 40
Bukusiswa,LKS,magnetbatang



                                                                                                                                                           
Mengetahui                                                                                                                             Kerinci,04Januari 2016
Kepalasekolah SMP N 1 Sungai Penuh                                                                                                          Guru Mata Pelajaran


ROSNIWATI S.PdM.Pd                                                                                                                IKE TRISNAWATI S.Pd
NIP : 196712151998032002                                                                                                              NIP : 1310253765004