Minggu, 06 Desember 2015

macam - macam alat ukur



Macam-Macam Alat Ukur dan Kegunaannya
ALAT UKUR PANJANG
Penggaris
penggaris
Penggaris adalah macam alat ukur panjang yang paling populer. Ada banyak jenis penggaris seperti penggaris siku, penggaris biasa, penggaris untuk tukang, dsb. Skala penggaris biasanya dalam cm (ketelitian 1mm) atau inchi tapi tidak menutup kemungkinan dengan satuan yang lain tergantung penggunaanya
jangka sorong
Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan salah satu alat ukur dari besaran pokok panjang. Bentuknya mirip dengan kunci inggris yang rahangnya bisa digeser Alat ukur ini memiliki ketelitian hingga 0,1 mm. Buat sobat hitung yang masih di kelas x sma sewaktu belajar fisika pasti akan melakukan praktek pengukuran dengan jangka sorong.Berikut ini sedikit panduan mengenai cara menggunakan jangka sorong dan bagaimana membacanya.
Bagian-bagian Jangka Sorong
cara menggunakan jangka sorong, bagian-bagian jangka sorongsumber gambar : BSE
Jangka sorong terdiri dari rahang tetap dan rahang geser. Rahang tetap dan geser ada yang di atas dan di bawah. Dalam jangka sorong terdapat 2 skala. Skala utama pada rahang tetap dan skala nonius di rahang gesernya.Skala utama memiliki skala dalam satuan cm dan mm sedangkan skala pada nonius memiliki panjang 9 mm yang dibagi menjadi 10 skala.hitung pahami betul bagian-bagian ini karena akan memudahkan kita  tahu bagaimana cara menggunakan jangka sorong nantinya.
Fungsi Jangka Sorong
  1. Jangka sorong berfungsi mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian sampai 0,1 mm. (rahang tetap dan rahang geser bawah)
  2. Rahang tetap dan rahang geser atas bisa digunakan untuk mengukur diameter benda yang cukup kecil seperti cincin, pipa, dll.
  3. Tangkai ukur di bagian bawah berfungsi untuk mengukur kedalaman seperti kedalaman tabung, lubang kecil, atau perbedaan tinggi yang kecil.
Cara Menggunakan Jangka Sorong
1.      Awal persiapan, kendurkan baut pengunci dan geser rahang geser, pastikan rahang geser bekerja dengan baik.hitung jangan lupa untuk cek ketika rahang tertutup harus menunjukkan angka nol. Jika tidak menunjukkan angka nol bisa mensettingnya.
2.      Langkah/cara menggunakan jangka sorong selanjutnya adalah membersihkan permukaan benda dan permukaan rahang agar tidak ada benda yang menempel yang bisa sebabkan kesalahan pengukuran.
3.      rahang hingga mengapit benda yang diukur. Pastikan posisi benda sesuai dengan pengukuran yang ingin diambil. Lalu tinggal membaca skalanya.
Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk mengukur diameter
Mengukur diameter sama seperti pengukuran sebelumnya, bedanya kalau tadi menggunakan rahang bagian bawah, untuk pengukuran diameter menggunakan rahang atas. Cara Menggunakannya, rapatkan rahang atas lalau tempatkan benda (cincin) yang akan diukur diameternya. Tarik rahang geser hingga kedua rahang menempek dan menekan bagian dalam benda. Patikan bahwa dinding bagian dalam benda tegak lurus dengan skala dalam artian benda jangan sampai miring.
Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk Mengukur Kedalaman
Cara menggunakan jangka sorong untuk kedaaman prinsipnya sama dengan mengukur panjang benda dan diameter. Sobat hitung cukup menempatkan benda yang akan diukur kedalamannya pada tangkai ukur. Tarik rahang geser hingga menyentuk permukaan dalam (dasar lubang).Usahakan benda yang diukur kedalamannya dalam keadaan statis (tidak Bergeser)

Setelah kita tahu bagaimana cara menggunakan jangka sorong, sekarang bagaimana cara membaca jangka sorong (pengukurannya)? Berikut
Cara Membaca Jangka Sorong
  • Lihat skala utama, sobat lihat nilai yang terukur yang lurus dengan angka nol di skala nonius. Bisa menunjukkan posisi berhimpit dengan garis pada skala utama bisa juga tidak. Jika tidak ambil nilai skala utama yang terdekat di kirinya. Pada tahap ini sobat hitung baru mendapatkan ketelitian sampai 1 mm
  • Lihat Skala nonius, carilah angka pada skala nonius yang berhimpit dengan garis di skala utama. Pengukuran ini punya ketelitian hingga 0,1 mm
  • Jumlahkan
mikrometer sekrup alat ukur panjang
Mikrometer Sekrup
Alat ukur panjang ini lebih presisi lagi. Tingkat ketelitian hingga 0,01 mm.
meteran
Meteran
Pada prinsipnya sama dengan penggaris namun bentuknya berupa pita panjang yang bisa digulung. Biasanya digunakan oleh tukang kayu atau tukang batu dan untuk mengukur tinggi badan.







ALAT UKUR MASSA
timbangan pasarTimbangan Pasar
Timbangan yang banyak digunakan di pasar. Terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian tempat benda dan bagian anak timbangan. Berkapasitas ukur maksimal 15-20 kg dan bisa dibawa dengan tangan.
neraca ohaus dua lengan
Neraca Dua Lengan dan Tiga Lengan
Alat ukur massa ini mempunyai ketelitian yang lebih dibandingkan dengan timbangan pasar. Disebut dua lengan karena terdiri dari dua lengan utama, demikian juga berlaku untuk penyebutan tiga lengan. Neraca tiga lengan lebih presisi dari neraca dua lengan.
timbangan gantung
Timbangan Gantung
Banyak di jumpai di pasar-pasar, kapasitas ukur maksimal 100 s.d. 150 kilogram. Cara menimbangnya yaitu dengan membungkus benda dalam wadah karung (bisa yang lain) kemudian di kaitkan dengan pengait yang ada di timbangan gantung.
timbangan kamar mandi
Timbangan Kamar Mandi
Bagi sebagian orang timbangan ini ditakuti.Timbangan kamar madi adalah sebutan timbangan badan yang sering kita pakai dengan berdiri di atasnya. Biasanya maksimal timbangan ini adalah 150-180 kilogtam.
Berbagai Macam Timbangan Lainnya
Timbangan Bayi, Timbangan Duduk, Timbangan Digital, Timbangan Mejad, dan lain sebagainya.
ALAT UKUR WAKTU
jam alat ukur waktu
Jam
Jam atau arloji adalah alat ukur waktu paling  populer, macam dan bentuknya sangat banyak. Ada jam dinding, jam tangan, jam mekanik, jam digital, dan lain sebagainya. Tingkat ketlitian jam mulai dari 0,1 s hingga 1s
stopwatch digitalStopwatch
Alat ini cocok untuk mengurkur waktu dalam range tertentu. Prinsipnya sama seperti jam digital.
jam pasir
Jam Pasir
Alat ukur waktu jaman dahulu. Terbuat dari kaca dengan media pasir sebagai pengukur waktunya.
Tanggal
Sistem penanggalan adalah alat ukur waktu untuk jangka waktu yang relatif lama, mulai dari hari, bulan, tahun, abad, hingga milenium.
ALAT UKUR GAYA ATAU BERAT
Neraca Pegas atau Dinamo Meter
Merupakan alat ukur gaya yang menggunakan pegas yang natinya akan ditarik oleh gaya atau berat benda sehingga menghasilkan nilai tertentu. Alat ukur gaya  (force gauge) ada banyak jenisnya ada yang mekanik ada juga yang sudah canggih berbasis sistem pengukuran digital.
ALAT UKUR LISTRIK (EKLETRONIK)
voltmeter
Voltmeter
Alat Ukur Tegangan (satuan Volt)
ampere meter alat ukur listrik
Amperemeter
Untuk mengukur arus listrik (Satuan Ampere)
ohmmeter
Ohmmeter
Untuk mengukur besarnya hambatan listrik
multimeter
Multimeter
Gabungan, alat ukur listrik yang bisa digunakan untuk mengukur tegangan, arus, dan hambatan listrik sekaligus
Wattmeter
Alat ukut daya listrik (satuan watt)
Eletrometer
Untuk mengukur muatan listrik (satuan Coloumb)
ALAT-ALAT UKUR LAINNYA
Nama Alat
Ukur
Kegunaan
Altimeter
untuk mengukur ketinggian suatu tempat dari permukaan air laut
Anemometer
Mengukur kecepatan angin
Evaporimeter
tingkat evaporasi
Barometer
Alat ukur tekanan udara
Kalorimeter
Mengukur panas atau jumlah kalori
Radar Doppler
Kecepatan
Densimeter
Mengukur kerapatan
Graphometer
Alat ukur sudut, bisa juga menggunakan busur maupun kompas
Hidrometer
mengukur curah hujan
Higrometer
Kelembapan
Lux Meter
Alat ukur intensitas cahaya (satuan candela)
Manometer
Alat ukur tekanan
Termometer
Alat ukur suhu, skala termometer, tergatung jenis termometer.
Tensimeter
Mengukut tekanan suatu cairan (ex. darah)
Dosimeter
alat untuk megukur dosis radiasi
Spektroskopi
Alat ukur Intensitas radiasi

PROFIL LABORATORIUM SEKOLAH STANDAR



BAB I
PENDAHULUAN

1.    Latar Belakang
            Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan prilaku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran atau pelatihan. Oleh karena itu, pendidikan sangatlah  penting. Pendidikan juga harus sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi saat ini. Untuk meningkatkan mutu pendidikan yang sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman tersebut, maka diperlukan peningkatan di segala bidang misalnya terpenuhinya semua fasilitas-fasilitas penunjang pendidikan. Salah satu fasilitas penunjang pendidikan yang sangat penting adalah adanya laboratorium di sekolah. Tujuan pengadaan laboratorium di sekolah tersebut adalah meningkatkan kemampuan praktek siswa di laboratorium. Laboratorium sekolah haruslah memenuhi standar pembelajaran di sekolah dengan kata lain harus memperhatikan kualitas maupun kwantitas di bidang fisik dan material baik itu berupa sarana gedung, desain gedung, peralatan maupun bahan-bahan praktek, dan tenaga laboratorium yang kesemuanya merupakan komponen penunjang pendidikan praktek siswa di laboratorium. Laboratorium sekolah ada beberapa macam yaitu laboratorium Fisika, laboratorium kimia, laboratorium biologi, dan laboratorium komputer. Adapun yang dibahas dalam makalah ini adalah labotarorium Fisika.

2.    Rumusan Masalah
1.      Apa saja yang  termasuk dalam fasilitas laboratorium fisika?
2.      Bagaimanakah fasilitas  laboraturium  fisika yang memenuhi  standar  nasional?

3.    Tujuan
1.     Untuk mengetahui fasilitas-fasilitas yang ada dalam laboratorium fisika.
2.     Untuk mengetahui kriketeria Fasilitas  Laboratorium Fisika yang  baik dan benar sesuai SNI.

Ike Trisnawati ||1
BAB II
PEMBAHASAN

FASILITAS LABORATORIUM

1.      Pengertian Laboratorium
Pembelajaran IPA yang efektif menuntut pembelajaran konsep dan sub-konsep yang berfokus pada pengembangan keterampilan proses melalui penelitian sederhana, percobaan, demontrasi dan sejumlah kegiatan praktis lainnya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah  Nomor 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan dikatakan bahwa standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal, salah satu fasilitas penunjang pendidikan yang sangat penting adalah adanya laboratorium di sekolah.
Laboratorium merupakan tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat berupa ruang tertutup, kamar atau ruang terbuka, atau kebun. Berdasarkan Depdikbud dalam Supriatna (2008), dalam pengertian yang terbatas, laboratorium merupakan suatu  ruang tertutup dimana percobaan/eksperimen dan penelitian yang dilakukan. Laboratorium dilengkapi sejumlah peralatan yang dapat digunakan siswa untuk melakukan eksperimen  atau percobaan dalam sains, melakukan pengujian dan analisis, melangsungkan  penelitian ilmiah, ataupun paraktek pembelajaran dalam sains.

2.      Fungsi Laboratorium Fisika
Tujuan pengadaan laboratorium di sekolah tersebut adalah meningkatkan kemampuan praktek siswa di laboratorium. Fungsi laboratorium yaitu sumber belajar dan mengajar, metode pengamatan dan metode percobaan, prasarana pendidikan, media proses belajar mengajar.


Ike Trisnawati||2

Dalam Syafriani (2011), secara garis besar fungsi laboratorium adalah sebagai berikut:
(1)  Memberikan kelengkapan bagi pelajaran yang telah diterima sehingga antara teori dan praktek bukan merupakan dua hal yang terpisah.
(2)   Memberikan ketrampilan kerja ilmiah bagi mahasiswa/siswa.
(3)   Memberikan dandan memupuk keberanian untuk mencari hakikat kebenaran ilmiah dari suatu objek dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.
(4)   Menambah keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran.
(5)   Memupuk rasa ingin tahu mahasiswa/siswa sebagai modal sikap ilmiah seorang calon ilmuan.
(6)   Memupuk dan membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan yang diperoleh, penemuan yang didapat dalam proses kegiatan kerja laboratorium.
Sebagai tambahan, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia  Nomor 40 Tahun 2008, adapun fungsi laboratorium fisika yaitu sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran fisika secara praktek yang memerlukan peralatan khusus yang tidak mudah dihadirkan di ruang kelas sehingga pembelajaran fisika dapat berlangsung dengan baik.

3.      Standar Laboratorium Fisika di Sekolah Menengah Atas (SMA)
Untuk standar laboratorium Fisika di Sekolah Menengah Atas diatur dalam Permendiknas No 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana Prasarana untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), yakni:
(1)   Ruang laboratorium fisika dapat menampung minimum satu rombongan belajar.
(2)   Rasio minimum ruang laboratorium fisika 2,4 m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium 48 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m2. Lebar ruang laboratorium fisika minimum 5 m.
(3)   Ruang laboratorium fisika memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek percobaan.
Ike Trisnawati ||3
(4)   Ruang laboratorium fisika dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut.


Peralatan Pendidikan

1.
Bahan dan Alat UkurDasar:
Banyak
Ukuran
11
Mistar
6 buah/lab
Panjang minimum 50 cm,
skala terkecil 1 mm

Rolmeter
6 buah/lab
Panjang minimum 10 m,
skala terkecil 1 mm

Jangka sorong
6 buah/lab
Ketelitian 0,1 mm.

Mikrometer
6 buah/lab
Ketelitian 0,01 mm.

Kubus massa sama
6 set/lab
Massa 100 g (2%),
4 jenis bahan.

Silinder massa sama
6 set/lab
Massa 100 g (2%),
4 jenis bahan.

Plat
6 set/lab
Terdapatkail penggantung,
bahan logam 4 jenis.

Beban bercelah
10 buah/lab
Massa antara 5-20 g, minimum 2 nilai massa,
terdapat fasilitas pengait.

Neraca
1 buah/lab
Ketelitian 10 mg.

Pegas
6 buah/lab
Bahan baja pegas,
minimum 3 jenis.

Dinamometer
(pegas presisi)
6 buah/lab
Ketelitian 0,1 N/cm.





Gelas ukur


6 buah/lab



Bahan borosilikat.
Volume antara 100-1000ml.









Stopwatch
6 buah/lab
Ketelitian 0,2 detik.

Termometer
6 buah/lab
Tersedia benang penggantung.
Batas ukur 10-110 0C.

Gelas Beaker
6 buah/lab
Bahan borosilikat.
Volume antara 100-1000 ml,
terdapat tiga variasi volume.

Garputala Bahan baja.
6 buah/lab
Minimum 3 variasi frekuensi.

Multimeter AC/DC
10 kilo ohm/volt
6 buah/lab
Dapat mengukur tegangan, arus dan hambatan. Batas ukur arus minimum 100 mA-5 A. Batas minimum ukur tegangan untuk DC 100 mV-50 V. Batas minimum ukur tegangan untuk AC 0-250 V.

Kotak potensiometer
6 buah/lab
Disipasi maksimum 5 watt.
Ukuran hambatan 50 Ohm.

Osiloskop
1 set/lab
Batas ukur 20 MHz, dua kanal, beroperasi X-Y,
tegangan masukan 220 volt,
dilengkapi probe intensitas,
tersedia buku petunjuk.

Generator frekuensi
6 buah/lab
Frekuensi luaran dapat diatur
dalam rentang audio.
Minimum 4 jenis bentuk
gelombang dengan catu daya
220 volt.
Mampu menggerakkan speaker daya 10 watt.

Pengeras suara
6 buah/lab
Tegangan masukan 220 volt,
daya maksimum keluaran
10 watt.

Kabel penghubung
1 set/lab
Panjang minimum 50 cm,
dilengkapi plug diameter 4 mm.
Terdapat 3 jenis warna: hitam, merah dan putih,
masing-masing 12 buah.

Komponen elektronika
1 set/lab
Hambatan tetap antara
1 Ohm - 1 M Ohm,
disipasi 0,5 watt masing-masing 30 buah, mencakup LDR, NTC, LED, transistor dan lampu neon masing-masing minimum 3 macam.

Catu daya
6 buah/lab
Tegangan masukan 220 V,
dilengkapi pengaman,
tegangan keluaran antara
3-12 V, minimum ada 3 variasi tegangan keluaran.

Transformator
6 buah/lab
Teras inti dapat dibuka.
Banyak lilitan antara
100-1000.
Banyak lilitan minimum ada 2 nilai.

Magnet U
6 buah/lab

2.

Alat Percobaan:


Percobaan Atwood Percobaan Kereta dan
Pewaktu ketik
6 set/lab
Mampu menunjukkan fenomena dan memberikan data GLB dan GLBB.
Minimum dengan 3 kombinasi nilai massa beban.
Percobaan Kereta dan Pewaktu ketik 6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena dan memberikan data GLB dan GLBB.

Percobaan Papan Luncur
6 set/lab
Mampu menunjukkan fenomena dan memberikan data gerak benda pada bidang miring. Kemiringan papan dapat diubah, lengkap dengan katrol dan balok minimum dengan tiga nilai
koefisien gesekan.

Percobaan Ayunan
Sederhana atau  Percobaan Getaran pada Pegas
6 set/lab
Mampu menunjukkan fenomena ayunan dan memberikan data pada pengukuran percepatan gravitasi.
Minimum dengan tiga nilai
panjang ayunan dan tiga nilai
massa beban.
6 set/lab
Mampu menunjukkan fenomena getaran dan memberikan data pada pengukuran percepatan
gravitasi.
Minimum dengan tiga nilai
konstanta pegas dan tiga nilai
massa beban.

Percobaan Hooke
6 set/lab
Mampu memberikan data untuk membuktikan hukum Hooke dan menentukan minimum 3 nilai konstanta pegas.

Percobaan Kalorimetri
6 set/lab
Mampu memberikan data untuk membuktikan hukum kekekalan energi panas serta menentukan kapasitas panas kalorimeter dan kalor jenis minimum tiga jenis logam.
Lengkap dengan pemanas,
bejana dan kaki tiga, jaket
isolator, pengaduk dan
termometer.

Percobaan Bejana
Berhubungan
6 set/lab
Mampu memberikan data untuk membuktikan hukum fluida statik dan dinamik.
2.
Percobaan Optik
6 set/lab
Mampu menunjukkan fenomena sifat bayangan dan memberikan data tentang keteraturan hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan jarak fokus cermin cekung, cermin cembung, lensa cekung, dan lensa cembung.
Masing-masing minimum dengan tiga nilai jarak fokus.
2.
Percobaan Resonansi
Bunyi
atau
Percobaan Sonometer
6 set/lab
Mampu menunjukkan fenomena resonansi dan memberikan data kuantisasi panjang gelombang, minimum untuk tiga nilai
frekuensi.
6 set/lab
Mampu memberikan data
hubungan antara frekuensi
bunyi suatu dawai dengan
tegangannya, minimum untuk
tiga jenis dawai dan tiga nilai
tegangan.

Percobaan Hukum Ohm
6 set/lab
Mampu memberikan data
keteraturan hubungan antara
arus dan tegangan minimum
untuk tiga nilai hambatan.

Manual percobaan
6 buah/percobaan

3.
Media Pendidikan


Papan tulis
1 buah/lab
Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh peserta didik melihatnya dengan jelas.
4.
Perlengkapan Lain

4.
Soket listrik
1 9 buah/lab
soket di tiap meja peserta
didik, 2 soket di meja demo,
2 soket di ruang persiapan.
4.
Alat pemadam kebakaran
1 buah/lab
Mudah dioperasikan
4.
Peralatan P3K
1 buah/lab
Terdiri dari kotak P3K dan
isinya tidak kadaluarsa termasuk obat P3K untuk luka bakar dan luka terbuka.
4.
Tempat sampah
1 buah/lab
-
4.
Jam dinding
1 buah/lab
-





4. Fasilitas Laboratorium
Dalam wujud dan pelaksanaanya, laboratorium tidak hanya harus mempunyai desain khusus namun untuk dalam pelaksaan dan penggunaannya laboratorium harus dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas standar yang dapat mendukung pelaksanaan kegiatan dalam laboratorium tersebut. Adapun beberapa fasilitas yang harus dipenuhi atau dimiliki dalam sebuah laboratorim adalah sebagai berikut :







Ike Trisnawati ||10
a)    Instansi Listrik
  Kebutuhan instalasi listrik dalam laboratorium adalah untuk :
·         Memberikan penerangan di semua ruangan laboratorium yaitu di ruang praktikum, di ruang guru, di ruang persiapan, dan di ruang penyimpanan atau gudang
·         Memfasilitasi proses pembelajaran di laboratorium yaitu demonstrasi, eksperimen dan penelitian, atau penggunaan OHP, LCD dan amplifier.
·         Memfasilitasi pekerjaan administrasi laboratorium, yaitu untuk pemasangan mesin tik elektronik atau komputer. 
·         Jaringan instalasi listrik di laboratorium dapat dipasang pada langit-langit ruangan, dinding ruangan, lantai, meja praktikum, meja demonstrasi, dan meja persiapan.

b)   Instalasi air
·         Kebutuhan instalasi air di laboratorium adalah untuk keperluan proses pembelajaran yaitu eksperimen dan demonstrasi, merawat dan memelihara alat-alat laboratorium yang dapat dibersihkan dengan air, memelihara kebersihan laboratorium, dan untuk mencuci tangan.
·         Komponen Instalasi air terdiri dari saluran air bersih dari sumbernya ke dalam laboratorium, salurang air buangan (limbah), dan bak cuci lengkap dengan kran airnya.
·         Bak Cuci dapat dipasang di bagian ruangan yang memerlukan, namun hendaknya jauh dari lemari alat-alat yang tidak tahan terhadap kelembaban dan dari stop kontak listrik.


c)    Instalasi gas
Instalasi gas di laboratorium dibutuhkan untuk percobaan-percobaan yang menggunakan kompor/pemanans bunsen seperti untuk memanaskan air dan sebagainya. Instalasi gas di laboratorium dapat dibuat dengan menggunakan tabung gas LPG dan penyaluran gas ke kompor/pemanas melalui pipa instalasi gas yang dapat dipasang pada dinding atau lantai ke kompor/pemanas.
Ike Trisnawati ||11
Dengan adanya instalasi gas ini, harus diperhatikan instalasi udara yang cukup di tempat yang tepat untuk membuang kebocoran gas yang mungkin terjadi. Harus diingat bahwa kalau menggunakan gas LPG maka gas itu lebih berat dari udara sehingga lubang pembuangan kebocoran gas itu harus di bagian bawah dinding atau cukup rendah.

d)   Instalasi Limbah
Limbah laboratorium di bedakan menjadi tiga, yaitu: limbah logam, limbah organic dan limbah plastik.
e)    Mabeler
Yang dimaksud dengan fasilitas mebeler adalah peralatan mebel seperti meja, kursi, lemari, rak dan sebagainya. Pada prinsipnya semua mebeler adalah sama, namun karena fungsi dan tujuan pemakaiannya, maka mebeler laboratorium biasanya memiliki bentuk, ukuran, dan jenis bahan tertentu yang dapat berbeda dengan mebeler lainnya. Sesuai dengan tujuan pemakaian dan fungsinya, fasilitas mebeler laboratorium dapat terdiri dari bermacam-macam meja, kursi, lemari, rak dan loker, seperti yang akan dikemukakan berikut ini :
ü  Meja
Macam-macam meja di laboratorium adalah meja praktikum, meja demonstrasi, meja persiapan dan meja tulis.
Ø  Meja praktikum
·         Untuk siswa melakukan praktikum atau kegiatan pembelajaran di laboratorium.
·         Satu meja untuktuk satu percobaan dan satu percobaan dapat dilakukan oleh dua sampai 4 orang siswa.
·         Ukuran meja praktikum kira-kira dua kali meja belajar di kelas dengan atau misalnya tinggi 75 cm, lebar 70 cm dan panjang 120 cm.
·         Dilengkapi dengan instalasi listrik.
·         Sebaiknya satu meja dipasang terpisah (jangan berimpit) dengan meja yang lainnya.

Ike Trisnawati ||12
Ø  Meja demonstrasi
·      Untuk guru melakukan demonstrasi atau kegiatan pembelajaran di laboratorium.
·      Dipasang di bagian depan ruang praktikum di depan papan tulis.
·      Ukuran panjangnya kira-kira dua kali meja praktikum dengan lebar dan tinggi yang sama atau bisa juga tinggi 75 cm, lebar 80 cm dan panjang 200 cm.
·      Dilengkapi dengan instalasi listrik berupa stop kontak.
·      Di samping meja demonstrasi dapat dipasang bak cuci.
      Ø  Meja persiapan
      Untuk guru dan atau laboran untuk mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk proses pembelajaran.
· Dipasang di ruang persiapan.
· Ukurannya kira-kira sama dengan meja demonstrasi.
· Dilengkapi dengan instalasi listrik berupa stop kontak.
      Ø  Meja tulis
·       Untuk guru
·       Di pasang di ruang guru di laboratorium.
·       Ukurannya sama dengan ukuran meja tulis pada umumnya, lengkap dengan laci-lacinya

ü  Kursi  
Kursi di laboratorium dibedakan atas kursi biasa untuk guru dan kursi praktikum untuk siswa melakukan percobaan atau mengikuti pembelajaran di laboratorium.
o   Kursi praktikum biasanya dibuat tanpa sandaran punggung dan tangan.
o   Kursi praktikum umumnya dibuat dari rangka besi tingginya sekita 50 cm dan tempat duduknya terbuat dari kayu berbentuk dengan diameter sekitar 25 cm.
o   Agar tidak cepat merusak lantai dan tidak menimbulkan suara berisik ketika digeser, bagian bawak (telapak) kaki kursi sebaiknya dilapisi plastik, kayu atau karet.
Ike Trisnawati ||13
ü  Lemari
Lemari di laboratorium terutama dapat dibedakan berdasrkan fungsinya lemari alat, lemari buku, dan lemari administrasi.
      Ø  Lemari alat
Lemari alat di laboratorioum dibedakan atas lemari tinggi yang disimpan di ruang penyimpanan, dan lemari pendek yang terdapat di bagian pinggir ruang praktikum.
Untuk alat-alat permanen:
Alat-alat permanen adalah alat-alat fisika yang disimpan dan sekaligus dipasang (siap digunakan) di tempat tertentu, tidak harus atau bahkan tidak boleh dipindah-pindahkan tempatnya. Beberapa contoh alat yang dapat dipandang sebagai alat permanen misalnya adalah : Alat-alat permanen adalah alat-alat fisika yang disimpan dan sekaligus dipasang (siap digunakan) di tempat tertentu, tidak harus atau bahkan tidak boleh dipindah-pindahkan tempatnya. Beberapa contoh alat yang dapat dipandang sebagai alat permanen misalnya adalah : Barometer, Termometer suhu ruangan, Higrometer , Bandul, Pesawat Athwood
Untuk alat-alat yang memiliki kotak sendiri ( KIT ):
·         Rak adalah lemari tanpa dinding, yang digunakan untuk menyimpan alat-alat.
·         Alat-alat yang disimpan dalam rak ini biasanya adalah alat-alat yang memiliki kotak khusus, atau alat-alat yang tidak terlalu memerlukan perlindungan dari cuaca dan debu.
·         Rak dapat disimpan di ruang penyimpanan alat, di ruang persiapan, dan di ruang guru

o   Lemari buku
           Digunakan untuk menyimpan berbagai buku    kepustakaan laboratorium.
o   Lemari ini sebaiknya berninding kaca, dan tidak dikunci, agar setiap pengguna laboratorium dapat menggunakan buku yang disimpan di dalmnya.
o   Lemari ini dapat disimpan di ruang guru.

Ike Trisnawati ||14
Ø  Loker

·         Loker siswa adalah lemari yang disediakan di laboratorium khusus untuk menyimpan buku dan tas siswa di dalam laboratorium.
·         Loker ditempatkan dibagian pinggir depan atau belakang ruang praktikum.
·         Loker di laboratorium biasanya dibuat hanya berupa kotak-kota dari sekat-sekat dan tahap-tahap tanpa pintu.
·         Loker dapat dibuat dari bahan kayu dengan ukuran yang ideal untuk siswa.
·         Sebaiknya disediakan satu kotak untuk tiap satu siswa. 

ü  Papan Tulis dan LCD
ü  Kotak P3K                          
Kotak P3K digunakan untuk pertolongan pertama bagi yang mengalami cidera saat percobaan berlangsung.

ü  Tabung Sprai Api
Yaitu berguna untuk fasilitas pemadam kebakaran.
ü  Pendingin ruangan
Yaitu berupa kipas angin dan air conditioner (AC). Air conditioner hanya di gunakan di laboratorium tertentu, missalkan laboratorium fisika.  air conditioner bisa menyebabkan perubahan suhu, sehingga akan merusak bahan-bahan laboratorium , seperti bahan-bahan paraktikum kimia.
Description: d.jpgDescription: efwefw.jpg
Ike Trisnawati ||15

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan makalah di atas yaitu;
1.      Laboratorium ialah suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka.
2.      laboratorium fisika berfungsi Sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran fisika secara praktek yang memerlukan peralatan khusus yang tidak mudah dihadirkan di ruang kelas.
3.     Perlengkapan yang harus dimiliki suatu laboratorium fisika yaitu perabot, alat peraga pendidikan, perkakas, kotak PPPK beserta isinya, alat pemadam kebakaran, alat pembersih , dan kumpulan buku.
5.      Suatu labotarorium harus memiliki sistem instalasi listrik dan instalasi air serta memiliki tempat pembuangan limbah praktek.

      Saran
Sebaiknya untuk  Guru Fisika atau  Kepala  laboraturium  melengkapi fasilitas yang ada didalam laboraturium fisika sesuai dengan Standarisasi Laboraturium Fisika Nasional, karena laboraturium yang baik, nyaman, serta lengkap  akan  menambah  semangat dan memudahkan  siswa dalam belajar dan bereksperimen.









Ike Trisnawati ||16

DAFTAR PUSTAKA

http://id.scribd.com/doc/91133906/MAKALAH-LABORATORIUM migumi,fitriyana.2011.desain dan fasilitas laboraturium sekolah. (online)
http://fitrisakura.blogspot.com/2011/09/desain-dan-fasilitas-laboratorium.html di akses 24 Februari 2013 http://physicslaboratory.blogspot.com/2012/03/desain-laboratorium-fisika.html
Fitriyana, 2011. Desain dan Fasilitas Laboratorium Fisika. (http://physicslaboratory.blogspot.com/2012/03/desain-laboratorium-fisika.html pada tanggal 24 Februari 2013 pukul 11.37)
Peraturan  Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2008 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK)
Safriyani, Dewi. 2011. Strategi Pengelolaan Laboratorium SAINS. Medan: Program Pasca Sarjana UNIMED
Tahang, La. 2010. Desain Laboratorium.  (http://www.docstoc.com/?doc_id=92663466&download=1 diakses pada tanggal 24 Februari 2013 pukul 13. 00







Ike Trisnawati ||17