MAKALAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
TENTANG
PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR
DALAM STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

DISUSUN
IKE
TRISNAWATI
1310253765004
DOSEN
PEMBIMBING
EFRIANA
JON S.Pd M.Pd
STKIP
MUHAMMADIYAH WILAYAH JAMBI
DI
SUNGAI PENUH
T.A
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT pencipta semesta alam,
yang telah membimbing dan memberikan taufik serta hidayahnya kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan Makalah ini. Shalawat dan salam semoga tetap
tercurah limpahkan kepada Rasullullah Muhammad saw. yang menjadi guru dan
teladan umat manusia sepanjang zaman.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mandiri pada
mata kuliah STRATEGI BELAJAR MENGAJAR yang
mengenai tentang PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DALAM STRATEGI BELAJAR MENGAJAR.
Dalam penyusunan Makalah ini tidak terlepas dari
kesulitan dan hambatan yang dihadapi. Berkat izin dan karunia Allah SWT
disertai dengan bimbingan dari semua pihak, maka penulis dapat menyelesaikan
Makalah ini.
Mudah-mudahan Allah SWT membalas dengan balasan yang setimpal.
Penulis menyadari dalam penyusunan Makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, untuk perbaikan pembuatan Makalah
selanjutnya, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Kerinci,06 Desember 2015
Penulis
Ike Trisnawati
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hidup manusia sangat dipengaruhi oleh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. misalnya banyak menghasilkan mesin
dan alat-alat seperti jam, mesin jahit, mesin cetak, mobil, mesin tenun, kapal
terbang, dan sebagainya agar manusia dapat hidup lebih mudah, aman, dan senang
dalam lingkungannya. Disamping itu alat-alat itu juga menimbulkan macam-macam bahaya yang dapat merusak dan
membahayakan hidup manusia.
Hasil teknologi telah sejak lama
dimanfaatkan dalam pendidikan. Penemuan kertas, mesin cetak, radio, film, TV,
komputer, dan lain-lain segera dimanfaatkan bagi pendidikan. Pada hakikatnya alat-alat itu
tidak dibuat khusus untuk keperluan pendidikan seperti film, radio, TV,
komputer, dan sebagainya, akan tetapi alat-alat ini ternyata dapat
dimanfaaatkan dalam dunia pendidikan. Mungkin hanya “Teaching Machine” yang
sengaja dibuat khusus untuk tujuan pendidikan.
Banyak yang diharapkan dari alat-alat
teknologi pendidikan untuk membantu mengatasi berbagai masalah pendidikan,
misalnya untuk mengatasi kekurangan guru guna memenuhi aspirasi belajar
penduduk yang cepat pertumbuhannya atau untuk membantu pelajar menguasai
pengetahuan yang sangat pesat berkembang sehingga disebut ekplosi pengetahuan
untuk membantu siswa belajar secara individual dengan lebihh efektif dan
efisien.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana
Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumber Belajar ?
C. Tujuan
Untuk
mengetahui cara serta pengelolaan sumber belajar.
1
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sumber Belajar
Sumber belajar adalah bahan termasuk juga alat permainan
untuk memberikan informasi maupun berbagai keterampilan kepada murid maupun
guru antara lain buku referensi, buku cerita, gambar-gambar, narasumber, benda,
atau hasil-hasil budaya.
Menurut Association Educational Comunication and Tehnology AECT (As’ari, 2007)
sumber belajar yaitu berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan
wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah
maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.
Sumber belajar menurut AECT (Suratno, 2008) meliputi
semua sumber yang dapat digunakan oleh pelajar baik secara terpisah maupun
dalam bentuk gabungan, biasanya dalam situasi informasi, untuk
memberikan fasilitas belajar. Sumber itu meliputi pesan, orang, bahan,
peralatan, teknik dan tata tempat.
Sudjana
(Suratno, 2008), menuliskan bahwa pengertian Sumber Belajar bisa
diartikan secara sempit dan secara luas. Pengertian secara sempit diarahakan
pada bahan-bahan cetak. Sedangkan secara luas tidak lain adalah daya yang bisa
dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Pengertian sumber belajar menurut Ratno Dwi Joyo S.Pd.
Secara sempit, yaitu buku atau bahan cetak lainnya.
Secara luas, yaitu segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan belajar.
Secara sempit, yaitu buku atau bahan cetak lainnya.
Secara luas, yaitu segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan belajar.
Edgar Dale
(1969) seorang ahli pendidikan mengemukakan sumber belajar adalah segala sesuatu
yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang.
Menurut Ahmad Sudrajat Sumber belajar (learning resources) adalah
semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan
oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara
terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar
atau mencapai kompetensi tertentu.
2
pengembangan sumber belajar itu terdiri
dari dua macam, yaitu:
1. sumber belajar
yang dirancang atau secara sengaja dibuat atau dipergunakan untuk membantu
belajar mengajar, biasa disebut learning resources by design,
(sumber belajar yang dirancang). Sumber belajar semacam ini sering disebut bahan
pembelajaran. Misalnya buku
pelajaran,
modul, brosur,
ensiklopedi, program
audio, program slide suara, film, video, slides, film strips, transparansi (OHT). Semua perangkat keras ini memang
secara sengaja dirancang guna kepentingan pengajaran.
2. sumber belajar yang dimanfaatkan guna memberi
kemudahan seseorang dalam belajar berupa segala macam sumber belajar yang ada
disekitar lingkungan kita, sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan. Sumber
belajar tersebut tidak dirancang untuk kepentingan tujuan suatu kegiatan
pengajaran, namun dapat ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran. Sumber belajar ini disebut learning resources by
utilization. Misalnya taman, pasar, toko, museum, kebun binatang,
waduk, sawah, terminal, surat kabar, siaran televise, film, tokoh masyarakat,
pejabat pemerintah, tenaga ahli, pemuka agama, olahragawan, dan sebagainya yang
ada di lingkungan sekitar yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan belajar.
Segenap sumber
belajar yang dirancang maupun yang tidak dirancang diklasifikasikan sebagai
orang, peralatan, teknik, atau metodAe, dan kondisi atau lingkungan. Dalam
prakteknya, segala macam sumber belajar , baik yang dirancang maupun yang
dimanfaatkan, tidak selalu harus dibedakan karena memang sulit untuk diidentifikasi
secara tegas.
3
B.
Fungsi Sumber Belajar
Memberikan kesempatan proses
berasosiasi kepada anak untuk mendapatkan dan memperkaya pengetahuan dengan
menggunakan berbagai alat, buku, narasumber, atau tempat. Penggunaan sumber
belajar disesuaikan dengan tingkat kebutuhan anak, misalnya ada seorang anak
yang hanya menghendaki bahan dari sumber belajar yang sama. Hal ini dikarenakan
adanya kebutuhan anak akan pengulangan-pengulangan untuk menguasai kemampuan
maupun keterampilan tertentu. Pengulangan itu dapat menjadi suatu kebiasaan
yang dibutuhkan anak dalam kehidupan dan pendidikan selanjutnya.
Lain halnya kita sebagai tenaga pendidik atau
pemerhati masalah pendidikan, kita diwajibkan untuk selalu mengikuti
perkembangan zaman dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang ada. Dengan
demikian diharapkan dengan tercipta
kemampuan mendidik anak dengan cara-cara yang menyenangkan sehingga dapat
memiliki dampak positif dalam diri anak yaitu selalu meningkatkan keinginan
untuk belajar.
Fungsi sumber belajar lain adalah
meningkatkan perkembangan anak dalam berbahasa dan berkomunikasi dengan mereka
tentang hal-hal yang berhubungan dengan sumber belajar atau hal lain. Sedapat
mungkin anak dilatih untuk bercerita tentang kejadian yang ia lihat, dengar,
atau hal-hal lain yang ia rasakan.
C. Jenis-jenis dan Alat Sumber Belajar
Menurut AECT
(Association For Educational Communication And Technology) membagi
sumber belajar dalam enam jenis, (Wina Sanjaya) yaitu:
1) Pesan (message)
Maksudnya
segala informasi yang harus disalurkan oleh komponen, selain guru, yang
berbentuk ide, fakta, pengertian dan data.
Pesan
merupakan sumber belajar yang meliputi:
a. Pesan formal,
yaitu pesan yang dikeluarkan oleh lembaga resmi seperti pemerintah atau pesan
yang disampaikan guru dalam situasi pembelajaran. Pesan-pesan
ini selain disampaikan secara lisan juga dibuat dalam bentuk dokumen, seperti
kurikulum, peraturan pemerintah, perundangan, silabus dan sebagainya.
4
b. Pesan non
formal yaitu pesan yang ada di lingkungan masyarakat luas yang dapat digunakan
sebagai bahan pembelajaran, misalnya cerita rakyat, legenda, ceramah oleh tokoh
masyarakat dan ulama, prasasti, relief-relief pada candi, kitab-kitab kuno dan
peninggalan sjarah yang lain.
2) Orang (People)
Yaitu orang
yang bertindak sebagai penyimpan dalam penyalur pengolah dan pengkaji pesan.
Orang itu bisa siapa saja yang memiliki keahlian tertentu dimana peserta didik
dapat belajar sesuatu. Misal guru mendatangkan para ahli untuk menyampaikan
pesan seperti dokter menceritakan cara mengobati pasien di Puskesmas.
3) Bahan (Matterials)
Yaitu barang-barang yang lazim disebut media atau perangkat lunak (software)
yang biasanya berisikan pesan pembelajaran untuk disampaikan dengan menggunakan
peralatan, bahan itu sendiri sudah merupakan bentuk penyajian.
Contoh: buku
paket, buku teks, modul, program video, film, OHT (over head transparency),
program slide dan sebagainya.
4) Peralatan (device)
Yaitu
sesuatu yang disebut media/hardware yang digunakan untuk menyampaikan pesan
yang tersimpan dalam bahan. Di dalamnya mencakup radio, multimedia
projector/infocus, slide projector, OHP dan sebagainya.
5) Teknik atau
metode (Technique)
Yaitu
prosedur yang disisipkan dalam mempergunakan bahan pelajaran, peralatan,
situasi dan orang yang menyampaikan pesan. Contoh guru mendemonstrasikan
(memberi contoh) mengenai bagaimana cara memegang bola tangan yang tepat.
Selain itu, teknik yang dimaksud adalah cara (prosedur) yang digunakan orang
dalam memberikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran. Di dalamnya
mencakup ceramah, permainan/ simulasi, Tanya jawab, role play (sosiodrama) dan
sebagainya.
5
6) Lingkungan (setting)
Maksudnya
tempat atau situasi sekitar dimana pesan disalurkan atau di sampaikan dan di
terima oleh seseorang sehingga seseorang itu dapat melakukan belajar atau
proses perubahan tingkah laku. Latar atau lingkungan yang berada di dalam
sekolah maupun lingkungan yang berada di luar sekolah, baik yang sengaja
dirancang maupun yang tidak secara khusus disiapkan untuk pembelajaran. Seperti
pengaturan ruangan, pencahayaan, ruangan kelas, perpustakaan, laboratorium,
halaman sekolah, kebun sekolah, lapangan sekolah, kebun binatang, pasar,
museum, sungai, gunung, tempat pembuangan sampah, taman, kolam ikan, rumah dan
sebagainya.
Beberapa alat
pendidikan yang dapat dipandang sebagai alat teknologi pendidikan:
1) Papan Tulis
Alat pengajaran ini sangat populer,
digunakan oleh sekolah yang tradisional maupun yang modern dan dapat
dikombinasikan dengan alat pengajaran lainnya seperti radio, TV. Alat ini
dimanfaatkan dalamm tiap metode
pengajaran. Papan tulis dapat dipakai untuk tulisan, membuat gambar, grafik,
diagram, peta, dan sebagainya dengan kapur yang putih mapun berwarna.
2) Gambar
Gambar-gambar dapat dikumpulkan dari
berbagai sumber seperti kalender, majalah, surat kabar, pamflet dari biro
perjalanan, dan sebagainya. Gambar-gambar harus dikumpulkan dalam map menurut kategori
tertentu agar mudah dicari kembali bila diperlukan.
3) Model
Model-model dapat berupa tiruan benda
yang sebenarnya seperti model mobil, kereta api, rumah, binatang, dan
lain-lain.
4) Koleksi
Bermacam-macam koleksi dapat diadakan
seperti macam-macam tekstil, batu-batuan, daun kering, mata uang, perangko, dan
sebagainya.
5) Peta dan Globe
Geografi dan pelajaran sejarah akan
pincang tanpa peta. Macam-macam peta harus disediakan tentang tiap bagian
dunia, juga peta ekonomi, penduduk, dan sebagainya.
6
6) Buku Pelajaran
Buku pelajaran merupakan alat
pengajaran yang paling banyak digunakan di antara semua alat pengajaran
lainnya. Buku pelajaran telah digunakan sejak manusia pandai menulis dan
membaca, akan tetapi meluas dengan pesat setelah di temukannya alat cetak.
7) Film
Sejak ditemukannya film, para
pendidikan segera melihat manfaatnya bagi pendidikan. Film pendidikan sekarang
telah sangat berkembang di negara-negara maju. Telah banyak terdapat
perpustakaan filmyang meminjemkan film tentang segala macam topik dalam tiap bidang
studi. Universitas demikian pila sekolah-sekolah telah banyak mempunyai
perpustakaan film sendiri.
8) Film Strip dan
Slide
Flmstrip dan slide di perlihatkan
kepada murid-murid dengan proyektor.
Yang di lihat adalah gambar “mati” jadi bukan gambar hidup seperti film. Gambar
itu dapat merupakan foto, tabel, diagram karton, reproduksi lukisan, dan
sebagainya. Kecepatan memperlihatkan filmstrip atau slide dapat di atur oleh
guru dan bergantung pada banyak nya komentar yang di berikannya tentang tiap
gambar.
9) Overhead
Projector
Overhead projector dapat memproyeksikan
pada layar apa yang tergambar atau tertulis pada lembaran plastik transparan.
Guru dapat membuat tulisan, catatan atau gambar pada lembaran transparan itu
seperti yang dapat dilakukannya pada papan tulis. Overhead projector dapat
digunakan tanpa menggelapkan ruangan.
7
D. Pedoman Umum
Penggunaan Media dalam Proses Pembelajaran
Dalam usaha menggunakan media dalam
proses belajar-mangajar, perlu diberikan sejumlah pedoman umum sebagai berikut
:
a) Tidak ada suatu
media atau sumber yang terbaik untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.
Masing-masing jenis media mempunyai kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu
pemanfaatan kombinasi dua atau lebih media akan lebih mampu membantu tercapainya
tujuan pembelajaran.
b) Penggunaan
media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Dengan
demikian pemanfaatan media atau sumber belajar menjadi integral dari penyajian
pelajaran.
c) Penggunaan media harus mempertimbangkan
kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan.
d) Penggunaan
media harus disertai persiapan yang cukup seperti mem-preview media yang akan
dipakai, mempersiapkan berbagai peralatan yang dibutuhkan di ruang kelas
sebelum pelajaran dimulai dan sebelum peserta masuk. Dengan cara ini
pemanfaatan media diharapkan tidak akan menganggu kelancaran proses
belajar-mengajar dan mengurangi waktu belajar.
e) Peserta didik
perlu disiapkan sebelum media pembelajaran digunakan agar mereka dapat
mengarahkan perhatian pada hal-hal yang penting selama penyajian dengan media
berlangsung.
f) Penggunaan
media harus diusahakan agar senantiasa melibatkan partisipasi aktif peserta.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari apa yang telah di uraikan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
sumber belajar adalah
segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan atau digunakan seseorang untuk
memfasilitasi segala kegiatan belajar, baik itu secara terpisah maupun secara
terkombinasi agar dapat mempermudah seseorang dalam mencapai tujuan belajar
yang diinginkan.
2.
Fungsi sumber belajar
memberikan kesempatan proses berasosiasi kepada anak untuk mendapatkan dan
memperkaya pengetahuan dengan menggunakan berbagai alat, buku, narasumber, atau
tempat.
3.
Menurut AECT (Association For Educational
Communication And Technology) membagi sumber belajar dalam enam jenis,
Pesan (message), Orang (People), Bahan (Matterials), Peralatan (device), Teknik atau metode (Technique), Lingkungan (setting)
4.
Dalam usaha menggunakan
media atau sumber belajar dalam proses belajar-mangajar, perlu diberikan
sejumlah pedoman umum.
B. Saran
Untuk para pembaca dan para penyusun makalah selanjutnya
diharapkan kedepannya agar lebih baik lagi. Baik dari segi bahasa maupun
penyajiannya serta dapat lebih banyak lagi mendapat referensi
buku atau sumber yang lainnya
untuk menjadi acuan atau dasar pembelajaran.
9
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rohani, Pengelolaan
Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta, cet ke-2,2004.
Anggani Sudono, Sumber
Belajar dan Alat Permainan, PT Grasindo, Jakarta, cet ke-6, 2010.
Nasution, Tekhnologi Pendidikan, Bumi Aksara,
Jakarta, cet ke-6, 2011.
Yusufhadi
Miarso, Menyemai Benih Tekhnologi
Pendidikan, Kencana, Jakarta, cet ke-2, 2005.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar